Hitungnilai C yang berisikan nilai B dikalikan dengan nilai B; Jika nilai C sama dengan nilai A, maka nilai B adalah akar dari nilai A, lalu stop; Jika tidak, maka nilai B bertambah 1; Kembali ke langkah (c) Pseudocode: Program akar_kuadrat {menentukan akar kuadrat dari suatu bilangan bulat positif yang diinput} Kamus A,B,C : integer; Algoritma contoh soal determinan matriks ordo 3x3 dan pembahasannya. Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wr. wb Alhamdulilah blog ini telah saya buat pertama-tama untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar pemrograman dan postingan saya yg pertama ini akan membahas tentang Algoritma, Diagram Alir dan pseudocode, yaitu merupakan materi bahasan yg tak jauh terkait dengan mata kuliah dasar pemrograman. Mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan terutama bagi yang masih newbie dalam belajar pemrograman seperti saya. 😀 Pada sebagian banyak orang atau mahasiswa di kampus saya menganggap Algoritma adalah ilmu yg sulit dipelajari, karena belajar algoritma harus memiliki pemahaman yg tinggi. Bahkan pada mata kuliah yg berkaitan dengan Algoritma senantiasa selalu menjadi momok yang mengerikan bagi sebagian mahasiswa di kampus saya dan mungkin juga sebagian besar mahasiswa di univ lain. Tapi seandainya jika kita berpostif thinking menjauhkan pemikiran tersebut jauh dari kepala kita dan dengan berniat sungguh-sungguh untuk belajar ilmu algoritma ataupun ilmu lain yg ingin kita pelajari dengan kesungguhan hati, Insyallah semuanya akan mudah kok. D. Apakah benar??mari kita buktikan. 🙂 Sebagian besar materi yang saya posting di bawah ini bersumber dari materi yg saya dapat dari kuliah MK Dasar Pemrograman perdana saya, jadi ini kuliah kedua MK Dasprog saya karena berniat untuk memperbaiki nilai yg cukup kemarin menjadi lebih memuaskan dan memperdalam ilmu pemrograman. Amin.. 😀 Langsung saja pertama kita akan bahas tentang algoritma. Apakah Itu Algoritma ? Algoritma jika ditinjau dari asal usul katanya mempunyai sejarah yang katanya cukup aneh. Kok aneh?? Kenapa ya??Wkwk. p. Dari asal usulnya aja udah aneh, apalagi kesana2nya ya, hhe. p. Ternyata orang hanya menemukan kata Algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Dikatakan Algorist jika untuk menghitung menggunakan Angka Arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” The book of restoration and reduction. Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” Algebra. Perubahan kata dari Algorism menjadi Algorithm muncul karena kata Algorism sering dikelirukan dengan Arithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa. Maka lambat laun kata Algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan komputasi secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam Bahasa Indonesia, kata Algorithm diserap menjadi Algoritma. Jadi kita dapat definisikan “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu computer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-langkah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak benda yang mengerjakan proses disebut pemroses processor. Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus Mengerti setiap langkah dalam Algoritma Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut. Mekanisme Pelaksanan Algoritma Oleh Pemroses Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi program adalah prwujudan atau implementasi teknis Algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrogaman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Aturan Penulisan Algoritma Setiap Algoritma akan selalu terdiri dari tiga bagian yaitu Judul Header Kamus Algoritma Pada setiap bagian tersebut apabila akan dituliskan komentar mengenai setiap bagian tersebut dituliskan diantara tanda kurung kurawa contoh { Komentar }. Notasi algoritma yang dituliskan diantara tanda ini tidak akan dieksekusi oleh program. Contoh Setelah mengenal Algoritma, selanjutnya kita akan membahas tentang Diagram alir flowchart. DiagramAlir Flowchart digunakan untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah dalam pemrograman. Diagram Alir Flowchart adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah dari alur program. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram alir flowchart Pedoman-Pedoman dalam Membuat Diagram Alir Flowchart Bila seorang analis dan programmer akan membuatflowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti Flowchart digambarkan dari halamanatas kebawah dan darikiri kekanan. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan padaflowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. Gunakan simbol-simbolflowchart yang standar. Contoh Penggunaan Diagram Alir Flowchart • Contoh diagram alir untuk menentukan penjumlahan 2 dua buah bilangan bulat. Berikutnya kita akan membahas mengenai Pseudocode Apakah Pseudocode ? Pseudocode Pseudo + Code Tidak ada standar kata kunci keyword untuk pseudocode Pseudocode mempermudah pemahaman atas suatu algoritma, dan mempermudah implementasi dalam bentuk kode programnya. Terdapat 3 struktur control Urutan Sequential Pemilihan Decision Pengulangan Iteration Contoh pseudocode Get alas Get tinggi Calculate luas = * alas * tinggi Display luas Notasi pseudocode Input READ, GET, OBTAIN Output PRINT, DISPLAY, SHOW Compute COMPUTE, CALCULATE, DETERMINE Initialize SET, INIT Decision IF, CASE Iteration WHILE, FOR Sekian, semoga bermanfaat.. Dan untuk pak Iwan mudah2an saya dikasih nilai yg memuaskan ya pak. 😀 This entry was posted on Monday, October 3rd, 2011 at 221 pm and is filed under Uncategorized. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Dalam ilmu komputer, pseudocode adalah cara untuk menggambarkan instruksi logis yang secara struktural menyerupai bahasa pemrograman. Namun, pseudocode atau kode semu dibuat agar orang dapat dengan mudah membaca dan menulis instruksi ini, di mana dalam banyak kasus, ini digunakan sebagai struktur dasar untuk pengembangan selanjutnya dalam bahasa pemrograman itu sendiri. Pseudocode beroperasi sebagai deskripsi tingkat tinggi, yang berarti bahwa cara representasinya jauh lebih didaktik, lancar, dan sederhana bagi manusia. Meskipun demikian, melalui pseudocode algoritma kompleks diciptakan mampu memungkinkan solusi dari masalah apapun. Dimungkinkan untuk menggambarkan pseudocode sebagai bahasa pemrograman setengah matang, ini karena, seperti bahasa komputer, pseudocode adalah alat yang berguna untuk pemrograman dan pengembangan perangkat lunak apa pun. Melalui itu, seseorang dapat membuat ulang serangkaian instruksi terperinci dalam bentuk algoritme, yang dapat mengarah pada penyelesaian tugas atau masalah tertentu. Namun, itu tidak berakhir menjadi bahasa, karena pseudocode tidak menggunakan kode dan tidak dapat langsung dipahami oleh komputer. Karakteristik pseudocode Ciri-ciri yang menentukan pseudocode tercantum di bawah ini 1- Itu tidak mengikuti format tertentu Karena pseudocode berorientasi pada pemahaman manusia dan tidak ditafsirkan oleh komputer secara langsung, maka dapat ditulis dalam jenis format apa pun yang dapat dipahami oleh orang lain. Namun, ada konvensi akademis yang menyarankan mengikuti metodologi penulisan tertentu, tetapi karena tidak memenuhi tujuan komputer secara langsung, mereka tidak dianggap sebagai format itu sendiri. 2- Sumber daya untuk desain algoritma Pseudocode menawarkan kemungkinan menulis algoritma logis yang menunjukkan serangkaian instruksi berurutan yang mengarah pada penyelesaian tugas. Untuk tujuan suatu algoritma menjadi efektif, pseudocode memungkinkan algoritma untuk ditulis melalui skema. 3- Pembukaan pemrograman Meskipun pseudocode bukan bahasa pemrograman, ia menawarkan alat yang berguna untuk programmer. Jadi, sebelum mengembangkan perangkat lunak, dimungkinkan untuk menulis kode semu yang mewakili skema awal perangkat lunak yang akan dibuat. Ini secara substansial memfasilitasi pemrograman berikutnya dalam bahasa pemrograman apa pun, karena melalui algoritme, dimungkinkan untuk menemukan kemungkinan kesalahan dan elemen yang dapat diperbaiki sebelum menyelesaikan Struktur pseudocode 1- Deklarasi Deklarasi adalah instruksi yang berbeda yang harus dibaca oleh komputer untuk melaksanakan resolusi tugas. Dengan kata lain, pernyataan adalah pedoman yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diambil untuk memecahkan suatu masalah. Dalam pseudocode, cara direktif ditulis dan dieksekusi harus mengikuti aturan aliran tertentu. Dengan demikian, alamat ditulis dari atas ke bawah. Demikian juga, operasi matematika yang berbeda yang dapat diselesaikan dengan pseudocode, harus terlibat secara integral dengan deklarasi. 2- Keyword atau kata kunci Kata kunci adalah kata-kata dengan makna semantik yang dapat dikenali oleh komputer. Dengan demikian, kata kunci dapat mewakili parameter atau perintah makna konkret. Semua bahasa pemrograman memiliki kata kunci. Dalam kasus pseudocode, ini memungkinkan memasukkan deklarasi input atau output dari proses. Dengan demikian, beberapa kata kunci umum dapat berupa Tambah, Kalikan, Kurangi, Tambah, Cetak, Atur, Masukkan, Tampilkan… 3- Bersyarat Selama pengembangan pseudocode, seringkali perlu untuk mengevaluasi hasil dari operasi tertentu untuk mengambil jalan ke depan berdasarkan hasil tersebut. Untuk kasus ini, ada ekspresi instruksional yang memungkinkan evaluasi ini dibuat. Berikut adalah beberapa In case Instruksi ini digunakan ketika Anda ingin membandingkan satu variabel dengan beberapa kondisi. Dalam kasus ini, biasanya digunakan ketika kondisinya adalah karakter atau angka. Yes no – yes Digunakan untuk mengeksekusi pernyataan tertentu berdasarkan kondisi yang ditentukan sebelumnya. Ini juga dapat diterapkan ketika ada lebih dari satu kondisi dan beberapa variabel. Jadi, misalnya, “Ya” dengan bagian “Jika tidak” memungkinkan untuk menyelesaikan serangkaian tugas jika kondisi “Ya” tidak terpenuhi. 4- Iterasi Iterasi adalah instruksi yang memungkinkan Anda untuk membuat siklus instruksi yang identik sampai tujuan tertentu diperoleh melalui hasil yang diperoleh di setiap siklus. Beberapa perintah iterasi adalah sebagai berikut while Digunakan untuk mengulang siklus instruksi “blok kode” secara terus menerus selama kondisi yang ditentukan sebelumnya terus memenuhi kondisi. do Digunakan untuk menetapkan nilai dan menjalankan tugas iterasi untuk masing-masing nilai. 5- Fungsi Ini adalah cara mengacu pada rangkaian blok tugas yang dapat dipecah dari algoritma utama. Fungsi sering memiliki tujuan tertentu yang mereka cari untuk mengeksekusi Deklarasi. Demikian pula, fungsi memungkinkan kode untuk digunakan kembali untuk mengeksekusi instruksi beberapa kali tanpa perlu memperluas diagram utama. Keuntungan dan kerugian Pseudocode Pseudocode membawa keuntungan besar bagi pemrogram dan ilmu komputer pada umumnya, namun memiliki kelemahan tertentu yang perlu dipertimbangkan. Apa yang mereka jelaskan di bawah ini Kelebihan Pseudocode Ini mudah dipahami, jadi Anda tidak perlu menjadi ahli pemrograman untuk membaca dan memahami cara kerja algoritma yang ditulis dalam pseudocode. Memudahkan untuk mengembangkan instruksi untuk memecahkan masalah. Karena penulisannya sederhana dan mudah digunakan, pemrogram dapat fokus pada metode yang digunakan program untuk melaksanakan tugas. Ini membantu untuk mengoptimalkan waktu pengembangan, karena algoritma dalam kode semu bekerja sebagai skema logis awal yang, ketika berkembang dalam bahasa pemrograman, menyederhanakan dan memandu proses. Dengan tidak mengikuti struktur, pseudocode dapat dibagikan dan dipahami oleh programmer lain, bahkan, dapat ditulis dalam bahasa apa pun atau diterjemahkan, yang mewakili kebajikan besar. Kekurangan Pseudocode Karena ini bukan bahasa pemrograman, tidak ada aturan universal untuk menulis kodesemu. Hal ini menyebabkan kebingungan interpretasi di antara programmer. Karena komputer tidak dapat membaca kodesemu secara langsung, maka tidak mungkin untuk merepresentasikan operasi perangkat lunak secara visual. Karena kurangnya standar, cara penulisan pseudocode bisa menjadi subjektif. Contoh Contoh pseudocode direpresentasikan dengan cara yang praktis. Berikut beberapa contohnya 1- Dapatkan rata-rata aritmatika dari tiga elemen Dalam algoritma ini, diagram pseudo-code akan ditulis yang memungkinkan rata-rata aritmatika dari tiga elemen diperoleh secara langsung. Untuk melakukan ini, pengguna akan diminta untuk memasukkan tiga nilai numerik, selanjutnya, persamaan yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan ditunjukkan dan akhirnya, Deklarasi Perlihatkan digunakan untuk menunjukkan nilai yang dihasilkan dari operasi. Salah satu cara untuk mengembangkan algoritma ini adalah sebagai berikut Awal Tampilkan "Masukkan nilai 1" Tanya untuk A Tampilkan "Masukkan nilai 2" Tanya untuk B Tampilkan "Masukkan nilai 3" Tanya untuk C M = A + B + C / 3 Tunjukkan "Rata-rata aritmatika dari tiga nilai yang dimasukkan adalah", M Akhir 2- Menentukan volume silinder Dalam contoh ini, kami ingin mengembangkan algoritma pseudo-code yang memungkinkan kita mendapatkan volume silinder. Untuk melakukan ini, pengguna diminta untuk memasukkan nilai yang diketahui seperti tinggi dan diameter silinder. Selanjutnya, perlu untuk menunjukkan algoritma yang merupakan persamaan yang akan digunakan dan nilai yang dimasukkan sesuai dengan setiap variabel akan ditunjukkan. Berikut adalah salah satu cara untuk mengembangkan diagram alur ini Awal Tampilkan "Masukkan tinggi silinder dalam meter" Minta H Tampilkan "Masukkan diameter silinder dalam meter" Minta d R = d / 2 Pi = 3,14 V = Pi * R ^ 2 * H Tunjukkan “Silinder memiliki volume”, V, “meter ^ 3” Akhir 3- Dapatkan harga produk diskon Dalam contoh ini, penulisan kode semu akan digunakan untuk mengembangkan algoritma yang memungkinkan memasukkan harga suatu produk dan, akibatnya, memungkinkan menentukan nilai sebenarnya dengan diskon yang ditentukan secara otomatis. Untuk mengatasi contoh ini, pengguna harus diminta untuk memasukkan harga nilai dalam jumlah produk yang ingin mereka ketahui harga diskonnya. Selanjutnya, rumus yang harus diikuti untuk mendapatkan harga baru ditunjukkan dalam diagram dan akhirnya, Deklarasi ditentukan yang memberi tahu algoritma untuk mengembalikan nilai yang dihasilkan dari perhitungan. Awal Tampilkan "Masukkan harga produk dalam $" Minta P Tampilkan "Masukkan penawaran diskon untuk produk dalam%" Minta d m = d * 0,1 N = P * m Tampilkan "Harga produk dengan diskon yang ditunjukkan adalah", N, "$" Akhir Ilustrasi pemrograman. Foto Christopher Kuszajewski/PixabaySaat kamu sedang mempelajari coding, maka pseudocode adalah sebuah solusi yang tepat. Perlu kamu ketahui, istilah pseudocode yang diikuti dengan kata code bukanlah bahasa pemrograman, tetapi kode semu dalam adalah suatu proses memberikan arahan pada komputer tentang bagaimana cara menjalankan perintah dari manusia. Misalnya, kamu ingin melakukan pemrograman di komputer untuk menyimpan suatu data. Jadi, diperlukan algoritma saat bisa menuliskan algoritma yang sederhana. Namun, bagaimana jika dibutuhkan prosedur yang lebih kompleks? Salah satunya adalah menggunakan pseudocode. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai definisi dari pseudocode adalah apa dalam pemrograman dan seperti apa Pseudocode adalahMengutip salah satu e-book yang berjudul Pengantar Coding Berbasis C/C++ yang diterbitkan oleh UNP PRESS, istilah pseudocode merupakan gabungan kata pseudo yang artinya palsu; imitasi; menyerupai. Lalu, code adalah sebuah kode pengertiannya, pseudocode adalah sebuah deskripsi tingkat tinggi dari algoritma pemrograman dengan konvensi struktural. Alasan istilah ini tidak masuk dalam bahasa pemrograman adalah karena pemrograman terdapat aturan penulisan kode, sedangkan pseudocode tidak pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penulisan kode ini biasa digunakan saat proses coding seperti Pascal, C++, Basic, dan lainnya. Ciri-ciri dari Pseudocode adalahIlustrasi menuliskan algoritma pseudocode. Foto Danial Igdery/unsplashSupaya kamu lebih tahu bagaimana penulisan kode menggunakan pseudocode, maka perlu memahami apa saja ciri-ciri dari penulisan kode tersebut, seperti yang dijabarkan berikut iniBerisi langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah, namun bentuk masalahnya tidak sama dengan algoritma. Berupa tanda/notasi/kode penjelasan terkait cara penyelesaian suatu masalah. Tidak ada aturan baku dan spesifik dalam aturan penulisan kode. Sehingga, kamu bisa menyesuaikan sesuai kebutuhanmu. Contoh Pseudocode Algoritma adalahSetelah mengetahui penjelasan di atas, beberapa contoh pseudocode adalah sebagai berikut1. Menghitung Tiga Buah DataMisalnya, diketahui algoritma dalam Bahasa Indonesia seperti iniAda bilangan a, b, dan dari ketiga bilangan hasil penjumlahan dengan algoritma pseudocode, akan ditulis kode seperti ini2. Menghitung Luas Persegi PanjangContoh bentuk penyajian algoritma pseudocode. Foto Tangkapan layar via Diktat Pembelajaran Mata Kuliah Logika dan Algoritma Pemrograman STEKOMContoh lainnya, di mana ada sebuah permasalahan untuk mencari luas persegi panjang. Jika panjang dan lebarnya sudah diketahui, maka algoritma dan pseudocode dapat ditulis denganJika kamu ingin melakukan konversi suhu dari derajat Celsius ke deraja Kelvin, maka maka algoritma dan pseudocode dapat ditulis denganKesimpulannya, pseudocode adalah sebuah deskripsi penulisan algoritma dengan bahasa yang mudah dipahami dan bersifat umum. Kini, kamu bisa menggunakan penulisan kode tersebut saat pemrograman. Pengertian Algoritma Algoritma merupakan suatu langkah-langkah logis tertentu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal ini, masalah yang dimaksud adalah masalah dalam membangun sebuah sistem ataupun program yang berjalan di dalam sebuah komputer. Algoritma sendiri merupakan salah satu bahasan yang merupakan topik dasar, terutama bagi mereka yang mengambil perkuliahan pada jurusan teknik, terutama teknik komputer dan sistem informasi. baca juga keuntungan kuliah jurusan teknik informatika Saat ini, algoritma memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, yaitu membantu manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, yang didasarkan pada pola pikirnya masing-masing. Jadi, dengan menggunakan prinsip-prinsip algoritma, seseorang bisa menyelesaikan masalahnya masing-masing. Ciri – Ciri dari Algoritma Algoritma sendiri memiliki beberapa ciri-ciri utama, yaitu Algoritma memiliki sebuah input atau masukan Algoritma membutuhkan suatu proses tertentu Algoritma merupakan pola pikiran dan pola logis yang menghasilkan output Algoritma memiliki instruksi yang tegas dan jelas, tanpa memberikan kesan ambiguitas Algoritma harus memiliki apa yang disebut dengan stopping role. Kelima poin diatas merupakan ciri-ciri utama dari sebuah siklus algoritma. Jadi, apabila sebuah sistem ataupun sebuah pemikiran tidak memiliki poin-poin yang sudah disebutkan diatas, maka hal tersebut tidak dapat disebut sebagai algoritma. Sifat – Sifat dari Algoritma Selain memiliki ciri-ciri utama, algoritma sendiri juga memiliki beberapa sifat-sifat penting, yaitu Tidak menggunakan symbol ataupun suatu bahasa pemrograman, meskipun nantinya berguna untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan komputer ataupun pemrograman. baca juga macam-macam bahasa pemrograman Tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman khusus, sehingga sifatnya universal dan bisa digunakan di mana saja. Notasinya yang digunakan pada algoritma adalah universal, sehingga bisa digunakan pada seluruh bahasa pemrograman apapun, tanpa terkecuali. Itulah beberapa sifat dari algoritma, yang tentu saja sangat mudah untuk dipahami Contoh Penggunaan dari Algoritma Penggunaan dari algoritma sendiri pada dasarnya sangatlah sederhana. Kita tidak harus langsung menghubungkan pola pemikiran algoritma tersebut dengan bahasa pemrograman ataupun kode-kode tertentu. kita yang bukan merupakan orang komputer pun tetap bisa memahami mengenai algoritma. Berikut ini adalah beberapa contoh pola berpikir yang menggunakan prinsip algoritma Algoritma dalam melakukan pendaftaran di rumah sakit Pertama-tama, kita harus datang ke rumah sakit Melakukan pengisian informasi dan riwayat kesehatan di resepsionis Menerima nomor antrian Nomor antrian dipanggil Petugas memasukkan data kita ke dalam sistem Membayar sejumlah biaya administrasi Memperoleh nomor pendaftaran, dan juga kartu berobat di rumah sakit Algoritma dalam mengganti ban mobil yang pecah Nyalakan lampu hazard mobil Letakkan segitiga pengaman kurang lebih 5 meter dari mobil Ambil kunci pembuka baut roda dan juga dongkrak Kendurkan sedikit baut roda Dongkrak mobil anda Lepaskan baut roda, dan lepaskan roda Pasang roda pengganti, lalu kencangkan baut Turunkan dongkrak, kemudian kencangkan seluruh baut-baut roda. Pengertian Flowchart Flowchart bukanlah merupakan sebuah kerangaka berpikir seperti algoritma ataupun pseudocode flowchart pada dasarnya merupakan sebuah bentuk gambar ataupun diagram yang memiliki aliran satu atau dua arah yang berlaku secara sekuensial atau berkesinambungan. Fungsi utama dari flowchart ini adalah untuk menggambarkan sebuah desain program dan untuk merepresentasikan sebuah program atau sistem yang akan kita buat, berdasarkan pola berpikir kita berdasarkan algoritma. Unsur – unsur atau komponen yang terdapat pada flowchart Secara umum, dan secara garis besar, flowchart menerapkan unsur atau komponen yang sama seperti komponen pada pemrograman. Berikut ini adalah beberapa unsur dalam flowchart tersebut Input Percabangan biasanya menggunakan command if dan switch Perulangan biasanya menggunakan command atau kode while, for, each, loop Output Flowchart dibuat sesuai dengan algoritma yang sudah disusun, dan kemudian dibuat sesuai dengan urutan, perintah, serta ketentuan-ketentuan lainnya, yang dilambangkan dengan symbol-symbol tertentu. Pengertian Pseudocode Pseudocode merupakan sebuah pengembangan dari algoritma, dimana, sesuai dengan namanya, pseudocode menggunakan kode-kode tertentu untuk memberikan penjelasan mengenai cara kerja atau penyelesaian dari suatu masalah. Singkatnya, pseudocode bisa dibilang sebagai sebuah algoritma yang sudah diubah ke dalam bentuk kode-kode tertentu. Kelebihan dari pseudocode ini adalah memiliki struktur yang jauh lebih ringkas dibandingkan dengan algoritma, namun demikian masih mudah untuk dimengerti oleh manusia, dan memiliki struktur yang hampir mirip dengan bahasa pemrograman. Pseudocode menggunakan banyak sekali command-command yang populer, yang banyak kita pelajari, misalnya saja, IF, ELSE, THEN, serta menggunakan kode atau tanda-tanda tertentu, seperti tanda underscore _, tanda koma, titik, tanda kutip, tanda panah kiri dan kanan, serta tanda lainnya. Untuk dapat membuat sebuah pseudocode, maka paling tidak kita harus mengetahui algoritma dari suatu masalah terlebih dahulu. Setelah itu, barulah, dirubah ke dalam bentuk yang lebih ringkas, dengan tambahan berupa kode dan tanda tertentu. artikel terkait lainnya Algoritma adalah langkah-langkah yang disusun secara sistematis dan berdasarkan logika benar/salah untuk mencapai tujuan. Begitupun perkembangan teknologi komputer yang dimulai dari awal pembuatan menyesuaikan dengan algoritma kehidupan manusia bahkan kemampuan komputer terus ditingkatkan hingga menyamai atau mirip seperti kehidupan atau tingkah laku manusia yang lebih dikenal dengan artificial intelligence dan manchine learning. Lalu keuntungan apa saja didapat dari menggunakan Algoritma? Simak berikut. Mudah untuk Dipahami Dengan menggunakan Algoritma, maka sesuatu menjadi lebih mudah dipahami, karena algoritma sendiri merupakan langkah-langkah yang terstruktur dimana setiap langkahnya merupakan alur dari algoritma itu sendiri, sehingga akan lebih mudah memahami jika mengikuti alurnya. Mudah untuk Diimplementasi Setelah mudah untuk memahami Algoritma, maka dalam mengimplementasikannya akan lebih mudah, karena sudah sesuai dengan urutan yang jelas dan kemungkinan kesalahan kecil. Urutan dapat ditampilkan dalam bentuk flowchart agar lebih mudah diikuti. Mudah untuk Diubah Dengan menggunakan Algoritma, kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi dengan mudah. Dengan memperhatikan urutan-urutan langkah dengan benar, dan mengubah kesalahan yang ada, tidak perlu mencoba menjalankan program dulu, namun dengan melihat alur algoritma dengan seksama maka akan bisa menemukan kesalahan yang sekiranya bakal terjadi. Tidak Terikat dengan Bahasa Pemograman Apapun Pembuatan Algoritma bebas dibuat dalam bentuk apa pun. Algoritma sendiri terdapat 2 jenis dalam bentuk tulis Pseudocode dan dalam bentuk diagram flowchart dan bentuknya masih belom dalam bentuk program sehingga tidak perlu menggunakan bahasa pemograman khusus untuk membuat algoritma. Istilah algoritma sekarang diterapkan pada berbagai jenis pemecahan masalah yang menggunakan urutan langkah mekanis, seperti dalam menyiapkan program komputer. Urutannya dapat ditampilkan dalam bentuk flowchart agar lebih mudah diikuti. Pada perangkat komputasi dengan logika mikrokomputer built-in, logika ini adalah suatu bentuk algoritma seiring bertambahnya kerumitan komputer, dengan semakin banyak algoritma perangkat lunak yang menggunakan perangkat lunak keras. Ini berarti bahwa algoritma semakin menjadi bagian dari sirkuit dasar komputer, serta berdiri sendiri di perangkat khusus. Banyak aplikasi algoritma yang sekarang tersedia berbeda, dan sistem yang sangat canggih seperti algoritma kecerdasan buatan mungkin umum akan terjadi kedepannya. Sumber The term algorithm is now applied to many kinds of p... STRUKTUR PENULISAN ALGORITMA Stuktur Penulisan Algoritma adalah metode-metode yang digunakan dalam menulis/membuat algoritma pemrograman. Terdapat 3 struktur dasar dalam penulisan algoritma yaitu penulisan menggunakan Natural Language, Flowchart, dan Pseudocode. Struktur Penulisan dengan Natural Language Struktur penulisan dengan metode natural language lebih mendekati penulisan algoritma yang digunakan dalam bahasa keseharian. Langkah-langkah yang dibuat bersifat deskriptif, singkat, padat yang tentunya harus mudah dimengerti. Tidak ada aturan baku yang diikuti dalam penulisan. Keuntungan Menggunakan Natural Language Mudah dalam penulisan dan sederhana Tidak sulit dalam mempelajarinya dikarenakan tidak memiliki aturan yang standar dalam penulisanya Tidak membutuhkan tool atau software khusus dalam perancangan Kekurangan Menggunakan Natural Language Gaya penulisan setiap orang berbeda-beda menyebabkan pemahaman dalam pembacaan algoritma menjadi sulit Jika permasalahan yang dibuat kompleks maka algoritma menjadi sangat panjang dan kurang efisien Sulit untuk menerjemahkan ke dalam bentuk kode pemrograman Struktur Penulisan dengan Flowchart Flowchart atau Bagan Alir merupakan bagan chart yang menunjukkan aliran atau runtutan data dan proses yang terjadi dalam program secara logika. Perancangan algoritma menggunakan flowchart lebih mudah dimengerti dikarenakan memiliki standar penggunaan yang sama. Keuntungan Menggunakan Flowchart Mudah untuk dibaca dan dimengerti dikarenakan adanya standarisasi simbol dalam perancangan Cocok untuk algoritma dengan skala kerumitan tingkat rendah Aliran proses program cukup rinci dengan pemodelan secara visual Kekurangan Menggunakan Flowchart Tidak cocok untuk program yang kompleks Penjelasan dalam alir proses tidak detail karena keterbatasan ruang Struktur Penulisan dengan Pseudocode Pseudocode pseudo artinya mirip adalah sebuah sebuah kode yang menyerupai dengan bahasa pemrograman. Keuntungan Menggunakan Pseudocode Memiliki struktur yang lebih ringkas dibandingkan dengan algoritma dengan bahasa natural Memiliki struktur yang hampir mirip dengan bahasa pemrograman Kekurangan Menggunakan Pseudocode Sulit untuk dibaca jika tidak ditulis dengan rapi Karena penulisanya mirip dengan source code asli programmer awam bisa salah membedakan antara keduanya. Referensi Novianto, Andi. 2017. Alur Logika Pemrograman pada buku “Pemrograman Dasar Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMK/MAK/ Kelas X”. Jakarta Erlangga Verified answer Keuntungan1. Pseudocode dapat membantu programmer dalam mempelajari dan memahami sebuah alur kerja Pseudocode relatif umum dalam artian ia berbentuk sebagai sebuah programming principles, tidak menjurus ke sebuah bahasa pemrograman khusus sehingga dapat diimplementasikan ke berbagai bahasa C++, C, Java, Delphi, Basic, PHP, Python dsbKekurangan1. Bagi kaum awam, pseudocode akan terlihat seperti sebuah source code bahasa pemrograman tertentu dan akan dicoba dicompile begitu saja. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan Pseudocode terkesan ribet dan susah dipelajari jika tidak ditulis dengan rapi.

jelaskan keuntungan dan kerugian algoritma dengan bagan alir program pseudocode